Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Artikel Unggulan

Belajar SEO: Apa Blog kita sudah Diindeks Google?

Kali ini saya akan berbagi tips yang berkaitan dengan Belajar SEO. Kali ini akan dibahas bagaimana mencari tahu apakah blog, web, situs kita sudah diindeks atau dicatat oleh Google dalam pencariannya atau belum. Nah, caranya cukup mudah. Kita harus tahu alamat Blog kita. Misalnya: https://isa.web.id atau https://isa-mujahid-islam.blogspot.com Maka tahap pertama adalah, (1) Buka Google.co.id (2) Lalu masukkan kata pencariannya dengan menuliskan awalan site:  atau inurl:  ditambah dengan nama blog kita tau domain milik kita. Lalu tekan enter. Misalnya seperti gambar di bawah ini: site:isa.web.id atau site:isa-mujahid-islam.blogspot.com atau inurl:isa.web.id atau inurl:isa-mujahid-islam.blogspot.com (3) Maka akan muncul halaman-halaman blog kita yang sudah diindeks atau dicatat dalam database server Google sehingga akan tampil dalam daftar pencarian. Seperti ini: Selamat mencoba :)

Beberapa Sabda Rasulullah saw tentang Imam Mahdi

Harus Berbaiat ketika Melihatnya حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم: ـ ـ"‏ يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ‏"‏ ‏.‏ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ فَقَالَ ‏"‏ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ ‏"‏ ‏.‏ روه إبن ماجة ـ كتاب الفتن ـ باب خُرُوجِ الْمَهْدِيِّ ـ حديث نمبر ٤.٨٤ “ Akan berperang tiga orang dari sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. tetapi tak seorangpun diantara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam

Patuh kepada Kedua Orang Tua

Patuh dan Taat kepada orang tua adalah hal yang sangat penting. Saking pentingnya, Allah Ta'ala memberikan perintah, وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ﴿الإسراء: ٢٣﴾ـ Artinya: "Dan Tuhan engkau telah memerintahkan supaya jangan menyembah selain kepada-Nya dan berbuat baiklah terhadap ibu-bapak. Jika salah seorang dari mereka atau kedua-duanya mencapai usia lanjut dalam kehidupan engkau, maka janganlah engkau mengatakan “ ah” terhadap keduanya dan janganlah engkau hardik keduanya, dan berkatalah kepada keduanya dengan perkataan yang hormat." Dengan ayat ini, kedudukan yang pertama dan utama diberikan kepada I’tikad tauhid Ilahi, dan celaan utama diberikan terhadap kemusyrikan, sebab keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan benih yang darinya tumbuh semua sifat terpuji

Dalil Al-Quran mengenai Kewafatan Nabi Isa a.s.

Ada beberapa dalil Kewafatan Nabi Isa, diantaranya adalah: Alquran Surah Âli ‘Imrân [3]:55 إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ “Ingatlah ketika Allah berfirman, ‘Hai Isa a.s., sesungguhnya Aku akan mematikan engkau secara wajar dan akan meninggikan derajat engkau di sisi-Ku dan akan membersihkan engkau dari tuduhan orang-orang yang ingkar dan akan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang-orang yang ingkar hingga Hari Kiamat; kemudian kepada Aku-lah kamu kembali, lalu Aku akan menghakimi di antaramu tentang apa yang kamu perselisihkan.’” Penjelasan:  Kata mutawaffiika berasal dari akar kata (bahasa Arab):  تَوَفَّى tawaffa yang berarti meninggal dunia. Sedangkan kata, مُتَوَفَّى: قَبْضَ رُوْحَ

Waqf-e-Zindegi bagian 6

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, "Saya selalu berdoa dan ini selamanya merupakan keinginan saya, semoga ada dari antara orang-orang Eropa yang mewakafkan bagian hidupnya untuk Jemaat ini. Namun, bagi orang demikian penting agar dia menetap beberapa masa dalam pertemuan (dengan saya), lalu secara bertahap mempelajari semua asas penting, yang dapat menjauhkan segenap celaan dari warga Islam. Dan dia memahami segenap dalil yang penuh kekuatan dan kehebatan. (Jika) dia dapat menempuh tahap tersebut, barulah dia dapat pergi ke negeri-negeri lainnya melakukan pengkhidmatan. Untuk melakukan pengkhidmatan ini dibutuhkan suatu ruh yang suci dan kokoh. Seseorang yang memiliki hal itu, dia akan menjadi seorang manusia yang sangat berguna. Dan dia akan dinyatakan sebagai seorang manusia yang agung di langit, di sisi Allah"  Keterangan: Malfuzat, Add. Nazir Isyaat, London, 1984, Jilid. VI, hlm. 168

Waqf-e-Zindegi bagian 5

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, ”Saya di sini ingin menjelaskan suatu hal penting, yakni  mengapa para  nabi 'alaihinus  salaam memiliki kebutuhan-kebutuhan? Allah Ta’ala berkuasa untuk membuat mereka tidak menghadapi kebutuhan-kebutuhan, namun kebutuhan-kebutuhan itu timbul adalah supaya lillaahi waqaf (waqaf demi Allah) tampil sebagai contoh tauladan, dan supaya waqaf kehidupan Abu Bakar r.a. tetap tegak kokoh, serta supaya di dunia ini timbul keimanan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa.  Dan orang-orang yang melakukan lillaahi waqaf seperti itu menjadi aayatullaah (Tanda Allah) bagi dunia, serta  supaya dunia mengetahui tentang kecintaan dan kelezatan terselubung yang  di  hadapannya harta kekayaan yang dicintai dan disukai itu pun dengan mudah dan dengan senang hati dapat dikurbankan. Dan kemudian, sesudah mengeluarkan harta kekayaan tersebut supaya manusia memperoleh kekuatan serta keberanian untuk menyempumakan lillaahi waqaf , sehingga manusia  tidak takut untuk men

Waqf-e-Zindegi Bagian 4

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, “Solidaritas (kepedulian)  terhadap sesama manusia dan makhluk Allah adalah sesuatu yang merupakan bagian kedua dari iman, yaitu, yang tanpanya iman ini tidak akan sempurna dan kokoh. Untuk memberikan manfaat serta solidaritas kepada orang lain, pengurbanan adalah suatu hal penting, dan di dalam ayat: لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ...ـ ("Kalian sama-sekali tidak akan meraih kebaikan sejati sebelum kalian membelanjakan sesuatu yang paling kalian cintai..."  - Ali’Imran, 93). Ini pun yang diberikan adalah ajaran serta anjuran tentang pengurbanan tersebut. Jadi, membelanjakan harta di jalan Allah pun merupakan standar serta takaran bagi kebaikan dan ketakwaan manusia.  Takaran serta takaran waqaf Lillāhi yang terdapat di dalam kehidupan Abu Bakar r.a. adalah ketika Rasulullah saw. menyatakan suatu keperluan, dan Abu Bakar r.a. pun membawa seluruh isi rumah beliau.” Keterangan: Malfuzat, Add.

Waqf-e-Zindegi Bagian 3

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, Bagi orang muttaqi, Allah Ta'ala sendiri yang membukakan berbagai macam jalan. Dia memperoleh rejeki dari tempat yang tidak dapat diketahui orang lain. Allah Ta'ala sendiri yang menjadi wali (sahabat sejati) dan murabbi (pembimbing dan pengawas) baginya. Dan mengorbankan jiwa mereka di jalan Allah (serta) membelanjakan harta mereka di jalan-Nya, mereka anggap sebagai (karunia) dan keberuntungan bagi mereka. Akan tetapi orang-orang yang telah menjadikan harta kekayaan duniawi sebagai tujuan (hidup) mereka, mereka hanya memandang agama dengan pandangan mimpi. Akan tetapi itubukanlah pekerjaan Mukmin sejati dan Muslim hakiki. Islam sejati ialah, seseorang mewakafkan seluruh kemampuan dan kekuatannya di jalan Allah Ta'ala hingga akhir hayat sehingga dia mewarisi hayyatun thoyyibatun (kehidupan yang baik --pen). Demikianlah bahwa Allah Ta'ala sendiri yang menghimbau ke arah lillahi wakaf ini: بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّه

Waqf-e-Zindegi Bagian 2

Hadhrat masih Mau'ud a.s. bersabda, Ringkasnya adalah penting bagi manusia supaya mewakafkan hidupnya di jalan Allah Ta'ala. Saya membaca di beberapa surat kabar bahwa orang-orang Arya (satu sekte Hindu -- pen) tertentu telah mewakafkan hidup mereka untuk (gerakan) Arya Samaj dan beberapa pendeta telah mewakafkan hidup mereka untuk Missi (Kristen). Saya heran mengapa orang-orang Islam tidak mau mewakafkan hidup mereka di jalan Allah dan untuk mengkhidmati Islam? Coba perhatikan masa Rasulullah saw yang penuh berkat, maka mereka akan mengetahui bahwa (dahulu para sahabat) telah mewakafkan hidup mereka untuk kehidupan Islam. kalian harus ingat, ini bukanlah jual beli yang merugi. Justru ini merupakan jual-beli yang memberi keuntungan tak terhingga. Seandainya orang-orang Islam mengetahui dan sadar akan kepentingan jual-beli ini, yang mewakafkan hidup mereka untuk Allahdan demi agama-Nya, apakah berarti mereka telah rugi kehilangan hidup mereka? Tidak, sama sekali tidak. ب

Waqf-e-Zindegi bagian 1

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, Saya memerlukan orang-orang yang tidak hanya sekedar pandai bicara saja, melainkan mampu mengerjakan sesuatu secara nyata. Sekedar pernyataan lisan bahwa ia memiliki ilmu, tidaklah diperlukan sama sekali. [Yang diperlukan] adalah orang-orang yang sama sekali bersih dari sikap sombong dan takabur. Mereka dapat tinggal bersama saya atau setidaknya banyak menelaah buku-buku saya, sehingga ilmu pengeahuan mereka mencapai derajat yang sempurna. Tampaknya Syekh Ghulam Ahmad merupakan orang yang tepat untuk tugas ini. Di dalam ucapan-ucapannya terdapat daya pengaruh. Dan dengan tulus serta penuh kecintaan, beliau telah menanggung beban melalkukan tur ke daerah yang demikian luas di musim panas yang terik ini. memang ada hikmah Allah Ta'ala, batu itu tidak mengenai beliau, tetapi mengenai orang lain dan melukainya. Untuk pertablighan Jemaat, diperlukan tur orang-orang yang seperti itu. namun yang diharapkan adalah mendapatkan orang-orang yang