Artikel Unggulan

Belajar SEO: Apa Blog kita sudah Diindeks Google?

Kali ini saya akan berbagi tips yang berkaitan dengan Belajar SEO. Kali ini akan dibahas bagaimana mencari tahu apakah blog, web, situs kita sudah diindeks atau dicatat oleh Google dalam pencariannya atau belum. Nah, caranya cukup mudah. Kita harus tahu alamat Blog kita. Misalnya: https://isa.web.id atau https://isa-mujahid-islam.blogspot.com Maka tahap pertama adalah, (1) Buka Google.co.id (2) Lalu masukkan kata pencariannya dengan menuliskan awalan site:  atau inurl:  ditambah dengan nama blog kita tau domain milik kita. Lalu tekan enter. Misalnya seperti gambar di bawah ini: site:isa.web.id atau site:isa-mujahid-islam.blogspot.com atau inurl:isa.web.id atau inurl:isa-mujahid-islam.blogspot.com (3) Maka akan muncul halaman-halaman blog kita yang sudah diindeks atau dicatat dalam database server Google sehingga akan tampil dalam daftar pencarian. Seperti ini: Selamat mencoba :)

Waqf-e-Zindegi bagian 5

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda,

”Saya di sini ingin menjelaskan suatu hal penting, yakni  mengapa para  nabi 'alaihinus  salaam memiliki kebutuhan-kebutuhan? Allah Ta’ala berkuasa untuk membuat mereka tidak menghadapi kebutuhan-kebutuhan, namun kebutuhan-kebutuhan itu timbul adalah supaya lillaahi waqaf (waqaf demi Allah) tampil sebagai contoh tauladan, dan supaya waqaf kehidupan Abu Bakar r.a. tetap tegak kokoh, serta supaya di dunia ini timbul keimanan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa.  Dan orang-orang yang melakukan lillaahi waqaf seperti itu menjadi aayatullaah (Tanda Allah) bagi dunia, serta  supaya dunia mengetahui tentang kecintaan dan kelezatan terselubung yang  di  hadapannya harta kekayaan yang dicintai dan disukai itu pun dengan mudah dan dengan senang hati dapat dikurbankan. Dan kemudian, sesudah mengeluarkan harta kekayaan tersebut supaya manusia memperoleh kekuatan serta keberanian untuk menyempumakan lillaahi waqaf, sehingga manusia  tidak takut untuk menyerahkan nyawanya di jalan Allah Ta’ala.

Ringkasnya, tujuan sebenarnya kebutuhan-kebutuhan para nabi ‘alaihimus-salaam adalah untuk mengajarkan agar berpaling dari kecintaan-kecintaan palsu dan dari benda-benda yang fana (tidak kekal). (Kebutuhan-kebutuhan) tersebut adalah untuk menciptakan keimanan  lezat terhadap Wujud Allah Ta’ala dan untuk menciptakan kekuatan pengorbanan demi kebaikan sesama manusia. Sebab jika tidak (untuk tujuan itu), golongan suci ini (pada hakikatnya) berjalan di bawah penglihatan Pemilik khazanah-khazanah seluruh langit dan bumi, oleh karena itu bagaimana pula mereka itu membutuhkan sesuatu apa pun?

Kebutuhan-kebutuhan itu ditampilkan adalah untuk menyempurnakan ta’lim (pengajaran) serta untuk memperkokoh akhlak dan keimanan manusia”.

Keterangan:
  • Malfuzat, Add. Nazir Isyaat, London, 1984, Jilid. II, hlm. 96-97

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jayalah Indonesia

Belajar SEO: Apa Blog kita sudah Diindeks Google?